Kamis, 19 Desember 2013

JAPAN


 BAHASA JEPANG

 Ada tiga jenis huruf yang dipakai untuk menulis dalam bahasa Jepang. Bahasa Jepang sangat berbeda dengan bahasa China, namun huruf-huruf yang dipergunakan untuk menuliskan bahasa Jepang semula berasal dari China di mana konon dikatakan telah diciptakan ribuan tahun yang lalu. Huruf-huruf tersebut disebut kanji, bermula dari gambar benda. Dengan berlalunya waktu, gambar-gambar itu berubah, dan kebanyakan kanji tidak lagi terlihat sebagaimana bendanya semula; kini menjadi kata atau bagian dari kata. Ada sekitar 2000 kanji yang umum dipakai. Anak-anak mempelajari 1006 kanji di sekolah dasar dan 939 kanji lagi di sekolah menengah pertama.
  Selain huruf kanji, orang Jepang juga menggunakan dua perangkat huruf fonetik, yaitu hiraganadan katakana, keduanya dikembangkan dari kanji. Tiap perangkat terdiri dari 46 huruf, yang merupakan suku-kata (biasanya berupa satu konsonan dan satu vokal, seperti "ka"). Dengan tambahan titik-titik khusus pada huruf tertentu, terjadi perubahan bunyi sehingga huruf-huruf inidapat mengungkapkan semua bunyi dari bahasa Jepang modern. Hiragana dipakai bersama dengan kanji untuk menuliskan kalimat Jepang umum. Katakana dipakai untuk menuliskan kata-kata serapan dari bahasa lain, nama orang dan tempat non-Jepang, bunyi, dan suara hewan.
  Ada banyak dialek lokal dalam bahasa Jepang, disebut hougen. Untuk menunjukkan benda-benda yang sama, ada berbagai kata dialek yang berbeda-beda. Juga ada macam-macam variasi dalam logat dan intonasi, serta dalam akhiran pada kata kerja dan kata sifat. Meskipun demikian, orang-orang dari berbagai daerah dapat berkomunikasi dengan mudah karena menggunakan bahasa Jepang lisan standar yang sudah diterima secara luas.



Kalender Acara Tahunan

JANUARI
1  
Hari Tahun Baru
Menandai mulainya tahun yang baru
>> Lihat box 1
Senin kedua 
Seijin-shiki (Hari Kedewasaan/Coming of Age)
Ada upacara khusus di seluruh Jepang bagi orang-orang yang mencapai usia 20 tahun, untuk menegaskan bahwa mereka telah menjadi dewasa dan mendorong mereka untuk bersikap mandiri.
FEBUARI
3 atau 4  
Setsubun (Upacara Melempar Kedelai)
Hari menjelang mulainya musim semiberdasarkan sistem kalender kuno Jepang: Orang menebarkan biji-biji kedelai yang sudah dipanggang untuk mengusir setan (nasib buruk)
11  
Hari Pembentukan Negara
Memperingati pembentukan negara dan bertujuan untuk membina rasa cinta rakyat terhadap negaranya.
MARET
3
Hinamatsuri (Festival Boneka atau Festival Anak Perempuan)
>> Lihat box 2
Sekitar 21  
Vernal Equinox Day
(Hari ketika siang dan malam sama lamanya, tatkala matahari pas melintasi ekuator).
Rakyat berterima kasih kepada alam dan memperlihatkan rasa sayangkepada makhluk hidup.
APRIL
29  
Green Day (Hari Hijau)
Hari libur nasional ini mendorong rakyat untuk menikmati dan menghormati alam. Hingga tahun 1988 hari ini dirayakan sebagai hari ulang tahun Kaisar Showa, yang suka menanam pepohonan.
MEI
3  
Hari Konstitusi
Rakyat memperingati berlakunya Konstitusi Jepang dan mengharapkan majunya pembangunan negara.
5  
Hari Anak-anak
>> Lihat box 3
Hari Minggu kedua
Hari Ibu
Hari menyatakan rasa terima kasih kepada para ibu, umumnya ditandai dengan memberikan bunga Carnation
JUNI
Hari Minggu ke-3  
Hari Ayah
Hari menyatakan rasa terima kasih kepada para ayah.
JULI
7  
Tanabata (Festival Bintang)
>>Lihat box 4
Senin ke-3  
Hari Laut
Hari untuk mengungkapkan rasa terima kasih atas anugerah laut serta harapan akan kemakmuran Jepang yang merupakan sebuah negeri laut.
AGUSTUS
Pertengahan  
Festival Bon
>>Lihat box 5
SEPTEMBER
Senin ke-3  
Hari untuk Menghormati Kaum Manula
Hari untuk mengungkapkan rasa hormat kepada orang-orang yang berusia lanjut, yang telah bekerja keras bagi masyarakat selama bertahun-tahun, dan merayakan panjang usianya.
Pertengahan  
Hari Menikmati Sinar Rembulan(Musim Gugur)
Kue mochi dan rumput susuki diletakkan dekat jendela sebagai 'persembahan' bagi rembulan, dan orang menikmati saat-saat memandangi keindahan bulan purnama.
Sekitar tgl. 23  
Autumnal Equinox Day
(Hari ketika siang dan malam sama lamanya, ketika matahari tepat melintasi garis khatulistiwa)
Orang mengungkapkan rasa hormat kepada arwah para leluhur dan mengingat kembali mereka yang telah meninggal dunia.
OKTOBER
Senin ke-2  
Hari Olahraga
Rakyat menikmati olahraga dan membina pikiran dan tubuh yang sehat.
NOVEMBER
3  
Hari Kebudayaan
Rakyat menunjukkan rasa cinta terhadap kebebasan dan perdamaian dan melibatkan diri dalam berbagai kegiatan kebudayaan
15  
Shichi-Go-San (Festival 7-5-3)
>>Lihat box 6
23  
Hari Pekerja (Labour's Day)
Hari untuk menghormati para pekerja, merayakan produksi, dan salingmengungkapkan rasa terima kasih.
DESEMBER
23  
Hari Ulang Tahun Kaisar
Rakyat merayakan ulang tahun Kaisar Akihito.
25  
Hari Natal
Banyak orang mengikuti kebiasaan melakukan tukar-menukar hadiah dengan anggota keluarga dan rekan dan menikmati makan khusus bersama pada hari ini.
31  
Malam Tahun Baru


Menjelang tengah malam, kuil-kuil di seluruh Jepang akan mulai mendentangkan loncengnya. Menurut kepercayaan Budhis, manusia mempunyai 108 nafsu duniawi. Berdentangnya lonceng sebanyak 108 kali merupakan salah satucara untuk mengusir (membersihkan) satu-persatu nafsu-nafsu demikian.
Selain itu ada kebiasaan memakan soba (semacam mie) pada malam Tahun Baru sebagai perlambang harapan akan panjang umur dan kesehatan yang baik di tahun yang baru. Mie merupakan pilihan karena bentunya panjang dan dapat direntangkan; dipercaya melambangkan hidup yang lama dan bahagia.
1. Osechi Ryori
Masakan yang disajikan pada Tahun Baru
2. Hinamatsuri
Festival ini diadakan guna mendoakan pertumbuhan dan kebahagiaan anak-anak perempuan. Banyak keluarga yang mempunyai gadis cilik memajang rak boneka yangmenampilkan seoerangkat boneka yang berkostum ala bangsawan kuno, bersama dengan bunga persik. Pada hari ini disajikan makanan kecil yang disebut arare yang dibuat dari beras dan minuman amasake, minuman dari beras yang difermentasi tapi tidak beralkohol.
3. Hari Anak-anak
Nama tradisional untuk hari ini adalah Tanggo no Sekku dan di masa lampau, pada hari ini orang-orang melakukan acara pengusiran roh-roh jahat dengan bunga iris. Belakangan, hari ini menjadi hari untuk mendoakan pertumbuhan anak laki-laki, yang kemudian menjadi hari raya bagi semua anak. Tetapi bagi rumah yang memiliki anak laku-laki, mereka akan memajang boneka samurai atau replika baju perang dengan topi kabuto dan memasang umbul-umbul ikan koi. IkanKoi adalah ikan yang dapat berenang melawan arus deras, karena itu diharapkan anak laki-laki tersebut menjadi anak yang kuat, percaya diri dan sukses.
4. Tanabata
Festival ini mencampur sebuah legenda Cina dengan kepercayaan kuno Jepang mengenai dua buah bintang yang terletak di kedua ujung Bimasakti yaitu Bintang Altair (si Pengembala) dan Bintang Vega (si Penenun). Mereka dihukum oleh Raja Dewa karena terlalu banyak bermain sehingga hanya dapat bertemu satu tahun sekali yaitupada 7 Juli.
Orang-orang menuliskan keinginan pada sebuah kertas warna dan menggantungkannya di pohon bambu. Harapan mereka dipercaya akan terkabul apabila pada hari itu hujan tidak turun.
5. Festival Bon
Festival Bon adalahsebuah event Budhis yang diadakan pada tanggal 13-15 Juli atau dalam bulan Agustus (tergantung daerah). Festival ini dipersembahkan bagi arwah para leluhur. Dipercaya bahwa pada hari-hari ini arwah mereka akan pulang ke rumah. Untuk itu mereka akan memasang penerangan dan api selamat datang di pintu depan rumah untuk mengarahkan arwah-arwah tersebut ke rumah, memasang lentera di dalam, membersihkan altar rumah, menyediakan sajian dan berdoa bagi ketenangan arwah para leluhur.
Pada akhir Festival, sekali lagi orang-orang akan memasang penerangan di pintu terdepan rumah sebagai pengantar arwah leluhur keluar dari rumah dan mengapungkan sesajen di sungai atau laut untuk menemani mereka pulang ke alam sana.
6. Shichi-Go-San
Pada hari ini para orang tua yang mempunyai anak-anak laki-laki berusia 3 atau 5 tahun atau anak perempuan yang berusia 3 atau 7 tahun akan membawa mereka ke kuil untuk mendoakan kesehatan dan pertumbuhan mereka. Usia 3, 5 dan 7 dipilih karena dipercaya sebagai angka ganjil yang membawa keberuntungan. Anak-anak tersebut juga akan mendapat permen khusus yang disebut chitose ame, yang dimasukkan dalam kantong bergambar bangau dan kura-kura. Chitose berarti seribu tahun dan bangau serta kura-kura juga merupakan lambang panjang umur.

JAPAN

PETA JEPANG


Pendidikan di Jepang
 
Sistem persekolahan di Jepang pada dasarnya meliputi sekolah dasar (enam tahun), sekolah menengah pertama (tiga tahun), sekolah menengah atas (tiga tahun) dan universitas (empat tahun). Pendidikan bersifat wajib hanya selama sembilan tahun, yaitu enam tahun di sekolah dasar dan tiga tahun di sekolah menengah. Sebanyak 97% siswa meneruskan pendidikannya ke sekolah menengah atas. Untuk masuk sekolah menengah atas dan universitas, siswa harus mengikuti ujian masuk dulu. Di sekolah negeri, selama pendidikan wajib, para siswa bebas uang sekolah dan mendapat buku-buku pelajaran secara gratis. Tapi, mereka membayar biaya makan siang dan uang ekstra kurikuler.


APA YANG DIPELAJARI SISWA

Anak-anak Jepang masuk kelas satu di sekolah dasar pada bulan April setelah ulang tahun mereka ke-6. Dalam satu kelas sekolah dasar terdapat sekitar 30 hingga 40 orang siswa. Mata pelajaran yang mereka pelajari meliputi bahasa Jepang, matematika, sains, ilmu sosialmusik, kerajinan tangan, pendidikan jasmani, dan home economics (belajar ketrampilan memasak dan menjahit yang sederhana). Makin banyak sekolah dasar yang mulai mengajarkan bahasa Inggris juga.Teknologi informasi makin banyak dipakai untuk meningkatkan pendidikan, dan kebanyakan sekolah mempunyai jaringan Internet.


    Para siswa juga belajar berbagai seni tradisional Jepang seperti shodo (kaligrafi) dan haiku.Shodo dilakukan dengan mencelupkan kuas ke dalam tinta untuk menulis huruf kanji (jenis huruf yang berasal dari China) dan kana (huruf fonetis yang berasal dari kanji) secara indah. Haikuadalah bentuk puisi yang berkembang di Jepang sekitar 400 tahun yang lalu, berupa syair pendek yang terdiri dari 17 sukukata, terbagi atas satuan lima, tujuh, dan lima suku-kata. Haiku memakai ungkapan sederhana untuk menyampaikan emosi yang mendalam kepada pembacanya.


KEHIDUPAN BERSEKOLAH
Di sekolah-sekolah dasar Jepang, kelas terbagi menjadi beberapa kelompok kecil untuk melakukan banyak kegiatan. Misalnya, sebagai bagian dari pendidikan mereka, setiap hari para siswa yang tergabung dalam kelompok tersebut membersihkan ruang kelas, aula, dan pekarangan sekolah.

    Di banyak sekolah dasar, para siswa menikmati makan siang yang disiapkan oleh sekolah atau oleh "pusat pengadaan makan sekolah" setempat. Kelompok siswa bergiliran melayani makan siang rekan-rekan sekelasnya. Makan siang sekolah mencakup beraneka makanan sehat dan bergizi, dan para siswa dengan senang menanti tibanya waktu makan siang.


    Ada banyak event sekolah sepanjang tahun ajaran, seperti hari olahraga, yaitu hari bagi para siswa untuk bertanding dalam berbagai acara pertandingan, seperti tarik-tambang dan lomba estafet, piknik ke tempat-tempat bersejarah dsb. Juga ada berbagai festival seni dan budaya yang menampilkan tari-tarian serta berbagai pertunjukan lainnya oleh siswa. Para siswa dari kelas-kelas teratas dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas, juga mengikuti perjalanan wisata yang berlangsung beberapa hari ke kota-kota budaya yang penting seperti Kyoto dan Nara, resor bermain ski, dan tempat-tempat lain. Kebanyakan sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas mewajibkan para siswa untuk mengenakan pakaian seragam. Anak laki-laki memakai celana dan jaket dengan kerah berdiri, dan anak-anak perempuan mengenakan blazer dan rok.


KEGIATAN KLUB
Hampir semua siswa sekolah menengah pertama ikut dalam kegiatan klub ekstra-kurikuler pilihan mereka, seperti ikut tim olahraga, grup musik atau seni, atau klub sains.

    Klub bisbol sangat populer di kalangan anak laki-laki. Klub sepak bola juga makin populer sejak Jepang menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2002 bersama Republik Korea. Baik anak laki-laki maupun anak perempuan tertarik bergabung dalam klub judo, di mana mereka berlatih seni bela-diri tradisional ini. Mungkin mereka terilhami oleh banyak atlit judo Jepang yang hebat, baik pria maupun wanita, yang telah memenangkan medali pada Kejuaraan Dunia Judo dan Olimpiade. Klub olahraga yang populer lainnya adalah klub tenis, bola basket, gimnastik (senam), dan bola voli. Banyak pertandingan diadakan antar sekolah dan pada tingkat regional untuk masing-masing cabang olahraga, dengan demikian para siswa mendapat banyak kesempatan untuk bertanding.

    Sementara itu, di antara klub-klub kebudayaan, ada klub yang semakin populer, yaitu klub go. Go adalah permainan papan yang bersifat strategis, dimainkan dengan butiran batu pipih berwarna hitam dan putih. Begitu sebuah manga (komik) mengenai permainan go diterbitkan, makin banyak anak sekolah yang mulai menikmati permainan go. Pilihan lainnya bagi siswa adalah mengikuti paduan suara dan klub seni. Klub brass-band, upacara minum teh, dan seni merangkai bunga, juga populer.


DILUAR SEKOAH


 
    
Anak-anak Jepang menggunakan waktu luangnya dengan macam-macam caraVideo games, seperti yang dibuat Sony dan Nintendo misalnya, sangat populer. Akan tetapi, anak-anak Jepang juga bermain di luar : sepak bola, bisbol atau loncat tali. Ada juga yang suka mengumpulkan stickers atau setip dan saling menukarkannya dengan teman-temannya.

    Anak-anak yang kecil suka menonton anime (film kartun) di televisi. Setelah berusia 10 tahun atau lebih, banyak anak mulai menonton sinetron drama serta aneka hiburan. Mereka juga membeli CD dan menghiasi kamarnya dengan poster-poster bintang pop favorit mereka.


    Di Jepang terdapat banyak mainan dan permainan tradisional yang menjadi hiburan bagi anak-anak selama berabad-abad. Origami, misalnya, adalah kegiatan yang setidaknya pernah sekali mereka coba, yaitu melipat-lipat kertas persegi empat dan berwarna, menjadi berbagai bentuk seperti perahu, bangau, dan topi helm kuno.Beigoma, yang populer di kalangan anak laki-laki, adalah sebuah permainan di mana beberapa anak memutar gasing pada waktu yang bersamaan. Pemenangnya adalah pemain yang gasingnya paling lama berputar. Banyak anak perempuan senang bermain ohajiki, yaitu menjentik sebuah kelereng kaca pipih untuk mengenai kelereng lainnya. Kelereng yang terkena, boleh diambil.

    Anak-anak Jepang juga suka ikut dalam berbagai kegiatan musiman bersama keluarga mereka, khususnya kala liburan musim panas ketika mereka pergi ke kolam renang atau ke pantai. Dari musim panas sampai dengan musim gugur, banyak anak menikmati acara berjalan kaki dan berkemah di pegunungan, dan selama musim dingin, mereka terkadang pergi main ski atausnowboarding di banyak pusat-pusat rekreasi musim dingin di Jepang.

    Anak-anak kerap ikut les privat di luar sekolah, untuk belajar berenang atau main piano, misalnya. Yang lain bergabung dengan tim bisbol atau sepak bola setempat. Juga, untuk meningkatkan atau melengkapi pelajaran mereka, banyak anak mengikuti les tambahan privat yang disebut juku.