| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kalender Acara Tahunan
|
SEKOLAH KOMUNITAS ASEAN 2015
Sekolah adalah salah satu tempat dan masa yang pasti berpengaruh pada kehidupan seseorang baik di masa sekarang maupun masa depan. Ada orang yang berpikir sekolah tidak penting, sehingga ia cukup dijalani untuk waktu yang singkat saja, ada pula sebaliknya, menganggap sekolah sebagai sebuah proses yang sangat penting dan harus dijalani untuk waktu yang lama, bahkan seumur hidup. Bukan berarti duduk manis di bangku sekolah sampai tua dan meninggal, namun menganggap semua proses pembelajaran yang terjadi setiap harinya dalam kehidupan seseorang sebagai sekolah kehidupan. Anda yang mana?
Hal serupa menurut saya terjadi pula pada isu Komunitas ASEAN 2015. Komunitas ini merupakan sebuah bentuk ‘sekolah’ bagi seluruh negara di kawasan ASEAN. Sebagian orang yang pesimis akan menganggap hadirnya Komunitas ASEAN 2015 sebagai ancaman dan persaingan sengit yang sulit dimenangkan, sementara kaum optimis akan melihat ini sebagai peluang untuk melebarkan sayap dan meraih kemajuan di semua bidang.
- Seragam
Di sekolah, para siswa biasanya diwajibkan untuk memakai seragam sesuai ketentuan yang berlaku. Hal ini untuk memberikan identitas khusus bagi siswa agar mudah dikenali, juga sebagai bentuk latihan kedisiplinan dan kesetaraan bagi siswa. Walaupun berasal dari latar belakang ekonomi, sosial dan budaya yang berbeda, seorang siswa harus memakai seragam sesuai dengan ketentuan sekolah sama dengan seluruh siswa di sekolah tersebut.
Dalam Komunitas ASEAN 2015, negara-negara anggota ASEAN merupakan ‘siswa’ di dalamnya, sementara semua ketentuan yang harus dijalankan bersama merupakan ‘seragam’nya. Semua siswa (negara) harus menerima kebijakan tersebut dan menjalankannya walaupun berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. ‘Seragam’ yang disandang, yakni sebagai anggota Komunitas ASEAN 2015 juga menunjukkan jati diri, eksistensi dan kekuatan ASEAN sebagai kawasan strategis dan berpengaruh dalam lingkup global. Disitu pulalah sebenarnya letak makna ‘komunitas’ yang sesungguhnya, dimana beberapa golongan orang (dalam hal ini negara) bersatu dalam satu wadah yang memiliki kesamaan visi dan misi untuk mencapai tujuan bersama tanpa meninggalkan keunikan dan kearifan lokal. Menjadi ‘seragam’ dalam keberagaman.
2. Belajar
Komunitas ASEAN 2015 juga menjadi sarana belajar bagi semua pihak. Di dunia maya misalnya, hadirnya komunitas ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus peningkatan kualitas bagi para anggota Komunitas Blogger ASEAN yang tentu saja memiliki tantangan tersendiri dengan adanya Komunitas ASEAN 2015. Jaringan pertemanan dan koneksi yang lebih luas dengan para blogger di kawasan ASEAN mau tidak mau mengharuskan semua anggotanya untuk berpacu memberikan kontribusi yang lebih besar melalui dunia maya.
Di dunia nyata, kehadiran Komunitas ASEAN 2015 memberi angin baru bagi para pelaku ekonomi seiring semakin luasnya peluang pasar dan jangkauan konsumen. Hal yang tentu saja diikuti dengan tantangan kualitas dan inovasi.
Tak berhenti sampai disitu, seperti yang kita ketahui bahwa Komunitas ASEAN 2015 membawa tiga pilar utama kerjasama dan perbaikan di negara-negara ASEAN yaitu komunitas keamanan ASEAN, komunitas ekonomi ASEAN dan komunitas sosial-budaya ASEAN. Tiga pilar ini menjadi sarana sekaligus tantangan bagi semua negara ASEAN demi terwujudnya kondisi yang lebih baik di negara-negara Asia Tenggara dalam semua lini.
3. Kebaikan di masa depan
Kehadiran Komunitas ASEAN 2015 patut disambut sebagai positif semua pihak. Seperti sekolah yang bertujuan untuk membentuk kemampuan dan kepandaian semua siswa sebagai bekal kehidupan yang akan datang, Komunitas ASEAN 2015menjadi momentum konsolidasi dan penguatan kerjasama negara-negara ASEAN dalam menghadapi tantangan global.
Kita sebagai bangsa Indonesia patut antusias menyambut hadirnya Komunitas ASEAN 2015. Sebagaimana seorang anak yang antusias menyambut sekolah pertamanya. Komunitas ini akan menjadi ‘sekolah’ bagi Indonesia dan semua negara ASEAN agar bisa menjadi negara-negara lebih baik dan memiliki kekuatan menghadapi globalisasi.