Rabu, 22 Januari 2014

Etika Bekerja Di Perusahaan Jepang

Bagi yang ingin bekerja di sebuah Perusahaan Jepang, baik perusahaan yang terletak di Indonesia atau di Jepang, alangkah baiknya untuk memperhatikan etika bekerjanya yang khas. Etika bekerja di Perusahaan Jepang tersebut, antara lain:
1.     JAM KERJA DI PERUSAHAAN


Jam kerja kebanyakan perusahaan di Jepang adalah dari pukul 9 pagi sampai 5 sore. Namun baru-baru ini sistem “waktu fleksibel” semakin banyak dipakai. Ini adalah sistem dimana karyawan punya kebebasan pada batas tertentu untuk menetapkan waktu kerja mereka sendiri. Sistem waktu fleksibel ini menjadi populer karena karyawan jadi dapat menghindari jam-jam pulang pergi yang paling sibuk dan dapat bekerja sesuai dengan pola kehidupan mereka. Di sisi lain, memang benar banyak orang yang merasa tidak enak untuk pulang kantor lebih dulu dibandingkan rekan-rekan atau para bos, meskipun pekerjaan mereka hari itu sudah selesai. Karena itu jangan lupa untuk menunjukkan sikap tenggang rasa terhadap mereka. Kalaupun Anda harus pulang lebih dulu, ada baiknya mengucapkan 「お先に失礼します」 O-saki ni shitsureishimasu yang artinya “Maaf saya permisi dulu”.

2.     PENYEBUTAN NAMA DI TELEPON



Sulit untuk menggunakan ungkapan penghormatan yang tepat melalui telepon. Yang terpenting adalah untuk memperjelas antara Anda dan orang yang berada di ujung telepon atau“di dalam dan di luar. Saat berbicara tentang orang di dalam kantor, gunakanlah ungkapan yang biasa seperti saat Anda mengacu kepada diri sendiri. Misalnya, ada telepon untuk Suzuki, presiden perusahaan. Di lingkungan perusahaan, Anda biasa memanggilnya Suzuki shachô, yang artinya Presiden Suzuki. Namun bagi orang luar, jangan gunakan ungkapan penghormatan atau jabatan resmi dari orang di perusahaan Anda. Jadi dalam hal ini Anda mengatakan: 「鈴木は外出しています」Suzuki wa gaishutsu shite imasu yang artinya “Suzuki tidak ada di tempat saat ini”.
Kebetulan sekali nama yang paling umum di Jepang adalah Sato, Suzuki dan Takahashi. Namun ada banyak nama keluarga lagi dan beberapa diantaranya terdengar mirip. Karena itu jika Anda tidak dapat menangkap nama seseorang di kali pertama, jangan sungkan untuk minta dengan sopan agar si penelepon kembali mengulangnya. Dalam hal ini Anda harus mengatakan: 「もう一度お名前をお願いします」 Mô ichido, o-namae o onegaishimasu, yang artinya “Mohon bisa diulang lagi namanya?”.
3. PESTA PERUSAHAAN


Perusahaan-perusahaan di Jepang sering menggelar pesta untuk para karyawannya. Yang paling umum antara lain adalah pesta untuk karyawan baru, pesta perpisahan saat ada pergantian karyawan, dan pesta akhir tahun sebagai bentuk terima kasih atas hasil kerja dan dukungan selama setahun terakhir. Diantara rekan sekerja juga merupakan hal biasa untuk makan malam bersama seusai kerja, sambil minum minuman beralkohol atau teh. Jika Anda tidak minum minuman alkohol, tidak ada salahnya menolak, tapi sebaiknya gunakan kata-kata yang sopan. Cara yang sesuai untuk menolak adalah dengan menyertakan alasan dan ucapakan 「すみません、お酒を飲めないんです」 Sumimasen, o-sake wa nomenain desu, yang artinya “Maaf, tapi saya tidak dapat minum minuman beralkohol”. Pesta-pesta ini adalah kesempatan baik untuk mengenal semua orang, dan bahkan menemukan sisi lain yang tak terduga dari rekan sekerja Anda. Jadi datanglah jika Anda diundang.

4. HÔRENSO
Unsur dasar dalam komunikasi di sebuah perusahaan dikenal dengan istilah hôrensô. Kata hôrensô dibentuk oleh suku kata pertama dari tiga kata yaitu:
報告 hôkoku yang artinya “lapor”, 連絡 renraku yang artinya “kontak” dan 相談 sôdan yang artinya“konsultasi”. Sebenarnya istilah hôrensô ini juga merupakan bentuk sindiran karena terdengar sama denganhôrensô yang berarti bayam, sejenis sayuran. Jika Anda malas dalam melakukan hôrensô dalam




konteks bisnis, maka Anda mungkin akan salah membuat keputusan atau mengalami masalah bisnis. Jadi pastikan untuk terusmelakukannya.
Hôkoku – “melapor” – artinya melaporkan kemajuan pekerjaan Anda secara rutin agar atasan dan rekan kerja dapat langsung memberi tanggapan jika terjadi masalah.
Renraku – “kontak” – artinya menghubungi para atasan dan rekan kerja terkait rencana kerja dan jadwal-jadwal Anda. Anda juga harus selalu memberitahu mereka jika ingin langsung pulang ke rumah setelah membuat janji di luar atau jika Anda tidak masuk kerja.
Sôdan – “konsultasi” – artinya meminta petunjuk dan saran yang diperlukan. Jika Anda masih belum berpengalaman, janganlah malu bertanya apapun. Ada sebuah pepatah lama yang berbunyi “Bertanya, hanya akan membuat malu sementara. Tapi tidak bertanya, akan membuat malu selamanya”. Jadi jangan sungkan-sungkan untuk selalu bertanya.
5. BAGAIMANA MEMUJI SESEORANG DI TEMPAT KERJA

Semangat kerja kita akan semakin meningkat jika mendapat pujian. Ada berbagai ungkapan untuk memuji seseorang. Misalnya, 「さすが」 sasugaberarti “Persis seperti harapan saya”; 「いいですね」 ii desu ne berarti“Bagus sekali”; 「すばらしい」 subarashii berarti “Hebat!” dan 「お見事」 o-migoto berarti “Luar biasa!”. Tapi berhati-hatilah karena pujian seperti ini mungkin tidak hanya berdampak positif, tapi dapat juga menyebabkan memburuknya hubungan. Jika Anda secara sembarangan mengulang pujian tersebut, bisa jadi akan terdengar seperti sindiran ketimbang pujian, atau malah mengisyaratkan bahwa Anda menyalahkan atau meremehkan orang lain. Harap ingat pula dua aturan dasar berikut: Saat Anda memuji seseorang, lakukan di depan orang lain dan saat menegur, lakukan ketika tidak ada orang di sekitar Anda.


6. BAGAIMANA KALAU DIRAPIKAN?

Perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan warga asing memiliki program pelatihan untuk mengajari mereka tata krama terkait bisnis dan juga penggunaan bahasa. Namun tetap saja “ambiguitas” yang menjadi ciri khas bahasa Jepang sering memunculkan masalah yang tidak terduga. Sebagai contoh: suatu hari seorang atasan mengatakan,「きれいにしたら?」 Kirei ni shitara?” kepada seorang anak buah yang mejanya berantakan. Namun keesokan harinya meja itu masih belum rapi. Si atasan sebenarnya meminta anak buahnya itu untuk segera membersihkan mejanya agar nampak rapi saat pelanggan berkunjung ke kantor mereka. Tapi keinginan ini sama sekali tidak dipahami si anak buah. Arti harfiah dari 「きれいにしたら?」Kirei ni shitara?” adalah “Saya pikir akan lebih baik jika meja Anda dirapikan”. Namun si anak buah menganggap kata-kata atasannya ini hanya sebagai saran, dan ia tidak melakukan apapun. Atasan tadi seharusnya menyuruh anak buahnya untuk membersihkan meja dengan jelas-jelas mengatakan, “Jangan simpan apapun di meja selain komputer Anda!” Satu rahasia bekerja di Jepang adalah memahami arti sebenarnya di balik perintah yang tidak jelas.

7. UNGKAPAN UNTUK KELANCARAN KOMUNIKASI
Di Jepang, pemikiran bahwa “Keharmonian adalah hal yang terbaik” masih sangat dipegang teguh dalam dunia bisnis. Ungkapan khas yang terkait dengan semangat itu adalah o-kage sama de, yang berarti “terima kasih kepada…/berkat...”. Ungkapan itu digunakan dalam contoh seperti: “Berkat Anda, kita bisa mendapatkan kontrak itu”. Walaupun mungkin sebenarnya Anda yang melakukan sebagian besar pekerjaan itu, namun dengan menggunakan ungkapan o-kage sama de untuk mengungkapkan penghargaan atas petunjuk dan dukungan semua orang, Anda menunjukkan penghargaan yang tinggi terhadap kerja sama mereka.
Di sisi lain, jika Anda mulai dengan mengatakan Zannen nagara… yang berarti “Sayangnya…” maka hal ini mengisyaratkan bahwa Anda akan melaporkan sebuah berita buruk. Ossharu tôri desu ga… berarti “Persis seperti yang Anda katakan, namun…”. Ungkapan ini dipakai ketika Anda memberikan pandangan yang berbeda dan terkesan seperti “Saya memahami sepenuhnya apa yang ingin Anda katakan, tapi…”. Jika Anda dapat menggunakan ungkapan-ungkapan tersebut dengan mudah, berarti Anda sudah termasuk seorang pekerja Jepang!