Bagi yang ingin bekerja di sebuah Perusahaan Jepang, baik perusahaan yang terletak
di Indonesia atau di Jepang, alangkah baiknya untuk memperhatikan etika bekerjanya yang
khas. Etika bekerja di Perusahaan Jepang tersebut, antara lain:
1. JAM KERJA DI PERUSAHAAN
Jam kerja kebanyakan perusahaan di
Jepang adalah dari pukul 9 pagi sampai 5 sore. Namun baru-baru ini sistem “waktu fleksibel” semakin banyak dipakai. Ini adalah sistem dimana karyawan punya
kebebasan pada batas tertentu untuk menetapkan waktu kerja mereka sendiri.
Sistem waktu fleksibel ini menjadi populer karena karyawan jadi dapat
menghindari jam-jam pulang pergi yang paling sibuk dan dapat bekerja sesuai
dengan pola kehidupan mereka. Di sisi lain, memang benar banyak orang yang
merasa tidak enak untuk pulang kantor lebih dulu dibandingkan rekan-rekan atau
para bos, meskipun pekerjaan mereka hari itu sudah selesai. Karena itu jangan lupa untuk menunjukkan
sikap tenggang rasa terhadap mereka. Kalaupun Anda harus pulang lebih dulu, ada
baiknya mengucapkan 「お先に失礼します」 O-saki ni shitsureishimasu yang artinya “Maaf saya permisi dulu”.
2. PENYEBUTAN NAMA DI TELEPON
Sulit untuk menggunakan ungkapan
penghormatan yang tepat melalui telepon. Yang terpenting adalah untuk
memperjelas antara Anda dan orang yang berada di ujung telepon atau“di dalam dan di luar”. Saat berbicara tentang orang di dalam kantor, gunakanlah ungkapan yang
biasa seperti saat Anda mengacu kepada diri sendiri. Misalnya, ada telepon
untuk Suzuki, presiden perusahaan.
Di lingkungan perusahaan, Anda biasa memanggilnya Suzuki shachô, yang artinya
Presiden Suzuki. Namun bagi orang luar, jangan gunakan ungkapan penghormatan
atau jabatan resmi dari orang di perusahaan Anda. Jadi dalam hal ini Anda
mengatakan: 「鈴木は外出しています」Suzuki wa gaishutsu shite imasu yang artinya “Suzuki tidak ada di tempat saat ini”.
Kebetulan sekali nama yang paling umum
di Jepang adalah Sato, Suzuki dan Takahashi. Namun ada banyak
nama keluarga lagi dan beberapa diantaranya terdengar mirip. Karena itu jika
Anda tidak dapat menangkap nama seseorang di kali pertama, jangan sungkan untuk
minta dengan sopan agar si penelepon kembali mengulangnya. Dalam hal ini Anda harus mengatakan: 「もう一度お名前をお願いします」 Mô ichido, o-namae o onegaishimasu, yang artinya “Mohon bisa diulang lagi namanya?”.
3. PESTA PERUSAHAAN
Perusahaan-perusahaan di Jepang sering
menggelar pesta untuk para karyawannya. Yang paling umum antara lain adalah
pesta untuk karyawan baru, pesta perpisahan saat ada pergantian karyawan, dan
pesta akhir tahun sebagai bentuk terima kasih atas hasil kerja dan dukungan selama setahun terakhir. Diantara rekan sekerja
juga merupakan hal biasa untuk makan malam bersama seusai kerja, sambil minum
minuman beralkohol atau teh. Jika Anda tidak minum minuman alkohol, tidak ada
salahnya menolak, tapi sebaiknya gunakan kata-kata yang sopan. Cara yang sesuai untuk menolak
adalah dengan menyertakan alasan dan ucapakan 「すみません、お酒を飲めないんです」 Sumimasen, o-sake wa nomenain desu, yang artinya “Maaf, tapi saya tidak dapat minum minuman beralkohol”. Pesta-pesta ini adalah kesempatan baik
untuk mengenal semua orang, dan bahkan menemukan sisi lain yang tak terduga dari rekan sekerja Anda. Jadi
datanglah jika Anda diundang.
4. HÔRENSO
Unsur dasar dalam komunikasi di sebuah
perusahaan dikenal dengan istilah hôrensô. Kata hôrensô dibentuk oleh suku kata pertama dari tiga kata yaitu:
報告 hôkoku yang artinya “lapor”, 連絡 renraku yang artinya “kontak” dan 相談 sôdan yang artinya“konsultasi”. Sebenarnya istilah hôrensô ini juga merupakan bentuk sindiran karena terdengar sama denganhôrensô yang berarti bayam, sejenis sayuran. Jika Anda malas dalam melakukan hôrensô dalam
konteks bisnis, maka Anda mungkin akan salah membuat keputusan atau mengalami
masalah bisnis. Jadi pastikan untuk terusmelakukannya.
Hôkoku – “melapor” – artinya
melaporkan kemajuan pekerjaan Anda secara rutin agar atasan dan rekan kerja dapat langsung memberi
tanggapan jika terjadi masalah.
Renraku – “kontak” – artinya
menghubungi para atasan dan rekan kerja terkait rencana kerja dan jadwal-jadwal Anda. Anda juga harus
selalu memberitahu mereka jika ingin langsung pulang ke rumah setelah membuat janji di luar
atau jika Anda tidak masuk kerja.
Sôdan – “konsultasi” –
artinya meminta petunjuk dan saran yang diperlukan. Jika Anda masih belum berpengalaman, janganlah
malu bertanya apapun. Ada sebuah pepatah lama yang berbunyi “Bertanya, hanya akan membuat
malu sementara. Tapi tidak bertanya, akan membuat
malu selamanya”. Jadi jangan sungkan-sungkan untuk selalu bertanya.
5. BAGAIMANA MEMUJI SESEORANG DI TEMPAT KERJA
Semangat kerja kita akan semakin meningkat
jika mendapat pujian. Ada berbagai ungkapan untuk memuji seseorang. Misalnya, 「さすが」 sasugaberarti “Persis seperti harapan saya”; 「いいですね」 ii desu ne berarti“Bagus sekali”; 「すばらしい」 subarashii berarti “Hebat!” dan 「お見事」 o-migoto berarti “Luar biasa!”. Tapi berhati-hatilah
karena pujian seperti ini mungkin tidak hanya berdampak positif, tapi dapat
juga menyebabkan memburuknya hubungan. Jika Anda secara sembarangan mengulang
pujian tersebut, bisa jadi akan terdengar seperti sindiran ketimbang pujian, atau
malah mengisyaratkan bahwa Anda menyalahkan atau meremehkan orang lain. Harap
ingat pula dua aturan dasar berikut: Saat Anda memuji seseorang, lakukan di
depan orang lain dan saat menegur, lakukan ketika tidak ada orang di sekitar
Anda.
6. BAGAIMANA KALAU DIRAPIKAN?
Perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan
warga asing memiliki program pelatihan untuk mengajari mereka tata krama
terkait bisnis dan juga penggunaan bahasa. Namun tetap saja “ambiguitas” yang menjadi ciri khas bahasa Jepang
sering memunculkan masalah yang tidak terduga. Sebagai contoh: suatu hari
seorang atasan mengatakan,「きれいにしたら?」 “Kirei ni shitara?” kepada seorang anak buah yang mejanya
berantakan. Namun keesokan harinya meja itu masih belum rapi. Si atasan
sebenarnya meminta anak buahnya itu untuk segera membersihkan mejanya agar
nampak rapi saat pelanggan berkunjung ke kantor mereka. Tapi keinginan ini sama
sekali tidak dipahami si anak buah. Arti harfiah dari 「きれいにしたら?」“Kirei ni shitara?” adalah “Saya pikir akan lebih baik
jika meja Anda dirapikan”. Namun si anak buah menganggap kata-kata atasannya
ini hanya sebagai saran, dan ia tidak melakukan apapun. Atasan tadi seharusnya
menyuruh anak buahnya untuk membersihkan meja dengan jelas-jelas mengatakan, “Jangan simpan apapun di meja selain komputer Anda!” Satu rahasia bekerja
di Jepang adalah memahami arti sebenarnya di balik perintah yang tidak jelas.
7. UNGKAPAN UNTUK KELANCARAN KOMUNIKASI
Di Jepang, pemikiran
bahwa “Keharmonian adalah hal yang terbaik” masih sangat dipegang teguh dalam
dunia bisnis. Ungkapan khas yang terkait dengan semangat itu adalah o-kage sama
de, yang berarti “terima kasih kepada…/berkat...”. Ungkapan itu digunakan dalam
contoh seperti: “Berkat Anda, kita bisa mendapatkan kontrak itu”. Walaupun
mungkin sebenarnya Anda yang melakukan sebagian besar pekerjaan itu, namun
dengan menggunakan ungkapan o-kage sama de untuk mengungkapkan penghargaan atas
petunjuk dan dukungan semua orang, Anda menunjukkan penghargaan yang tinggi
terhadap kerja sama mereka.
Di sisi lain, jika
Anda mulai dengan mengatakan Zannen nagara… yang berarti “Sayangnya…” maka hal
ini mengisyaratkan bahwa Anda akan melaporkan sebuah berita buruk. Ossharu tôri
desu ga… berarti “Persis seperti yang Anda katakan, namun…”. Ungkapan ini
dipakai ketika Anda memberikan pandangan yang berbeda dan terkesan seperti
“Saya memahami sepenuhnya apa yang ingin Anda katakan, tapi…”. Jika Anda dapat
menggunakan ungkapan-ungkapan tersebut dengan mudah, berarti Anda sudah
termasuk seorang pekerja Jepang!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar